KRISIS EKOLOGI
Ekologi merupakan salah satu cabang sains yang mempelajari tentang
lingkungan. Ekologi sangat penting untuk mempelajari interaksi mahluk hidup
dengan lingkungan atau habitatnya. Ekologi berasal dari bahasa Yunani. Secara
harfiah ekologi terdiri atas dua kata, yaitu eikos yang berarti lingkungan dan
logos yang berarti ilmu.
Ekologi sebenarnya merupakan cabang ilmu yang masih relatif baru, yang
baru muncul pada tahun 70-an. Akan tetapi, ekologi mempunyai pengaruh yang besar
terhadap cabang biologinya. Ekologi mempelajari bagaimana makhluk hidup dapat
mempertahankan kehidupannya dengan mengadakan hubungan atarmakhluk hidup dan
dengan benda tak hidup di dalam tempat hidupnya atau lingkungannya. Para ahli
ekologi mempelajari hal berikut;
1. Perpindahan energi dan materi dari
makhluk hidup yang satu ke makhluk hidup yang lain ke dalam lingkungannya dan
faktor-faktor yang menyebabkannya.
2. Perubahan populasi atau spesies pada
waktu yang berbeda dan faktor-faktor yang menyebabkannya.
3. Terjadi hubungan antarspesies
(interaksi antarspesies) makhluk hidup dan hubungan antara makhluk hidup dengan
lingkungannya.
Ada beberapa istilah yang berkaitan
ekoogi yang tidak bisa lepas dari wacana lingkungan, yaitu:
- Species : kelompok organisme yang
sejenis.
- Populasi : kumpulan mahluk hidup yang
terdiri dari satu species yang menempati sebuah ekosistem yang sama pada waktu
tertentu.
- Komunitas : beberapa populasi semua
macam species yang menduduki suatu habitat
- Ekosistem : komunitas beserta
lingkungan biotik dan abiotik / tempat di mana mahluk hidup berinteraksi dengan
lingkungannya.
- Habitat : tempat hidup suatu
organisme di alam.
Elemen-elemen ekologi tersebut, dalam dasawarsa terakhir ini,
membutuhkan perhatian agar tidak mengalami krisis ekologi. Salah satu isu
global yang berkembang dalam tiga dasawarsa terttakhir adalah masalah krisis
ekologi (lingkungan). Ketertarikan dunia internasional terhadap masalah ini
muncul akibat kenyamanan manusia di muka bumi mulai terganggu akibat adanya
kerusakan lingkungan, yang ditandai dengan adanya perubahan iklim dan penurunan
kulalitas lingkungan. Kerusakan lingkungan ini, menurut pengamatan sejumlah
pakar lingkungan sudah berada pada ambang yang sangat mencemaskan.
Kita tidak bisa lagi memisahkan
kepedulian nasib akhir kita sendiri dari nasib akhir seluruh alam semesta.
Lihatlah akhir-akhir ini akibat kita tidak memperdulikan ekologi, maka yang
terjadi adalah kemarahan kosmos dalam bentuk semakin besarnya “lubang ozone”, semakin
meluasnya pemanasan global, meningkatnya laju deforestasi dan isu hayati. Di
negara kita banjir, gunung meletus, tsunami dan sebagainya menghantam kehidupan
kita, seolah-olah kita hidup dengan bencana. Dalam realitas krisis ekologis ini
maka pertanyaan yang perlu dikedepankan adalah peranan-peranan apakah yang
dimainkan dan agama (Tuhan) dalam bentguk sikap-sikap (moreealitas) terhadap
lingkungan?
PERMASALAHAN
Kesadaran dan keprihatinan akan adanya
krisis lingkungan hidup yang diakibatkan oleh ulah manusia, sebenarnya sudah
kita rasakan pada kurun waktu tiga puluh tahun terakhir. Banyak kajian yang
mencoba menimbang ulang konsep-konsep pembangunan yang telah dilaksanakan
seperti beberapa ahli ekonomi mengkaji dampak pertumbuhan ekonomi atas lingkungan.
Kajian lain adalah Lynn (1967) yang menerbitkan artikel dalam majalah science
yang berjudul” Akar Historis dari Krisis Ekologi yang Menimpa Kita”, yang
menjelaskan sumber masalah lingkungan adalah kekristenan barat, sains dan
teknologi. The Limit To Growth yang disusun oleh Massachusetts Institute of
Technology merupakan kajian yang menjelaskan bahwa ada faktor-faktor seperti
jumlah penduduk, pola konsumsi manusia, polusi merupakan faktor-faktor yang
menyebabkan terjadinya krisis ekologi.
CARA MENGATASI
teknologi dapat berperan mengatasi
permasalahan ekologi salah satunya adalah bidang ilmu pengelolaan sumber daya
alam dan lingkungan, dimana bidang ilmu ini harus dapat menjembati antara
lingkungan sebagai sumber daya alam untuk keberlangsungan kehidupan manusia
dengan konservasi lingkungan. Oleh karena itu bidang ilmu pengelolaan
lingkungan sangat berperan untuk mengelola lingkungan salah satunya dengan
konsep pembangunan berkelanjutan. Dengan konsep ini diharapkan proses
pembangunan untuk meningkatkan kualitas kehidupan manusia tetap berlangsung
tanpa mengurangi kualitas lingkungan hidup.
Solusi Penyelesaian Krisis Ekologi
Krisis ekologi secara global pada
umumnya diakibatkan oleh aktivitas industri dari negara-negara yang sedang
berkembang, termasuk indonesia. Kondisi ini dapat dipahami, karena semenjak
berakhirnya perang dunia ke II negara-negara tersebut baru bebas dari
kolonialisme sehingga dengan kondisi sumber daya manusia yang terbatas,
eksploitasi lingkungan secara besar-besaran merupakan salah satu alternatif
pilihan.
Dengan adanya beberapa bencana di permukaan bumi, manusia mulai merasa
perlu untuk besikap ramah terhadap lingkungan. Sikap tersebut diantaranya
ditunjukkan dengan adanya usaha terencana dalam mengelola lingkungann mengingat
lingkungan memiliki keterbatasan dalam pengelolaannya. Sumber daya hutan,
sumber daya lahan, sumber daya manusia dan sumber daya air, masing-masing
merupakan satu kesatuan ekosistem yang memiliki sumber daya alam yang
semestinya dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Atau juga dapat ditunjukan
dengan memperlakukan lingkungan dengan penuh tanggung jawab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar